Dilema Tafsir Mimpi. Dari zaman dahulu samapai sekarang menafsirkan mimpi adalah salah satu hal yang menarik. Menafsirkan mimpi dirasa bukanlah skill yang bisa dipandang enteng. Yang terkenal dan diceritakan dalam kita suci Al Qur'an yaitu cerita tantang keahlian Nabi Yusuf As dalam menafsirkan mimpi. Nabi Yusuf AS memang sudah ditakdirkan untuk bisa menafsirkan mimpi yaitu dengan diberi petunjuknya Nabi Yusuf AS ketika masih anak-anak yaitu tunduknya tujuh bintang, dan bulan dan matahari pada Beliau.
Ketika raja Mesir bermimpi tidak seorangpun yang bisa menafsirkan mimpi sang Baginda walauun banyak orang pintar dan pejabat tinggi didalam istana Mesir. Mimpi yang terlihat seperti bunga tidur tersebut ternyata mengandung arti setelah diartikan oleh ahli tafsir mimpi yaitu Nabi Yusuf AS.
Mimpi yang benar akan sangat baik bila ditafsirkan oleh ahli tafsir mimpi bukan oleh orang awam yang asal bicara tanpa otak, kalaupun dengan otak namun seringkali mimpi tidak bisa ditafsirkan dengan otak saja tapi dengan hati, maksudnya mimpi seringkali adalah isyarat atau petunjuk dan itu diberikan oleh Allah SWT kepada orang-orang yang berhati bersih. Adakalanya mimpi tersebut terlihat atau terdengar aneh-aneh sehingga secara logika tidak mungkin atau boleh dikatakan mimpi adalah bunga tidur, atau mimpi adalah akibat pengaruh pikiran atau alam bawah sadar semata.
Orang yang belajar psikologi pasti akan berpikir bahwa mimpi adalah refleksi dari alam bahwa sadar semata, atau karena pengaruh pikiran atau suasana hati, padahal kalau dikaji mimpi bisa bersifat futurisik atau prediksi masadepan atau berita kejadian yang akan datang. Bagaimana ini terjadi saya yakin orang mengatakan bahwa hal tersebut adalah berdasarkan dococok-cocokkan, kalau tafsirnya benar ya iya dan kalau tidak ya berarti mencocokkannya tidak benar.
Hal seperti ini bisa sering terjadi didalam masyarakat karena beda cara pandang dan keyakinan terhadap cara memandang suatu mimpi dan cara menafsirkan mimpi. Mimpi Raja Mesir adalah salah satu mimpi untuk masa depan, dan juga mimpi pelayan raja mesir yang akhirnya tewas ditiang gantungan seperti apa yang Nabi Yusuf AS tafsirkan.
Dikantor saya dulu sering demo bahwa hari itu saya aka mendapatkan rejeki dan saya katakan paa teman-teman saya padahal saya sendiri tidak tahu rejeki darimana atau siapa yang akan memberikan saya rejeki. dan alhamdulillah benar-benar terjadi. Maka ketika teman-teman ingin mendapatkan rejeki maka mereka sering bertanya pada saya apakah saya bermimpi semalam akan mendapatkan rejeki atau tidak. Ya itu cuma sedikit demo dan sering saya praktekkan di kantor.
Cerita sedikit lagi ah, suatu hari saya berkata pada teman-teman dikantor bahwa hari itu saya akan mendapatkan tiga rejeki walaupun kecil-kecil. Alahmdulillah saya sudah dapat dua rejeki berupa bingkisan dan buah nangka. Padahal saya sudah bilang kalau saya akan mendapatkan tiga. Saya mencoba merenung dan mengingat mimpi saya semalam dan mencoba menafsirkannya lagi namun rasanya tidak ada yang salah dengan mimpi dan tafsirannya. Menjelang pulang rejeki yang ketiga tidak datang juga akhirnya saya pulang sambil mengantar teman saya. Teman saya turun di tengah jalan dan tiba-tiba memberikan satu plastikoleh-oleh ikan teri. Saya kaget dan bersyukur karena rejeki yang ketiga benar-benar datang sehingga menggenapi tafsir mimpi saya bahwa saya akan mendapatkan tiga rejeki kecil.
Menceritakan mimpi pada orang yang bukan ahli tafsir mimpi seringkali menjadi dilema. Bukannya mendapatkan tafsiran yang benar tapi seringkali mendapatkan fitnah. Contoh saja di group tafsir mimpi, ada orang yang bercerita kalau dia bertemu Nabi Muhammad SAW saja jadi hebat. Banyak yang tidak percaya, banyak yang mencaci dan menghujat. Pertanyaannya benarkah dia bermimpi bertem dengan Nabi SAW sedangkan Nabi SAW saja tidak ada fotonya, benarkah yang dia lihat benar-benar Nabi SAW atau jin yang meniru-niru? Orang islam saja kalau mendengar orang lain bermimpi bertemu Rasulullah SAW saja tidak percaya apalagi orang lain. Entahlah, yang jelas ini kalau dibahas bisa panjang kali lebar alias lama sekali, tapi prinsip saya mimpi yang benar itu hanya ada pada orang yang benar dan untuk menafsirkan mimpinya dengan benar yaitu melalui orang yang benar juga.
Insya Alllah nanti kalau saya ada modal saya akan terbitkan buku saya CARA MENAFSIRKAN MIMPI DENGAN MUDAH TANP KITAB MIMPI sehingga tidak perlulah kalau bermimpi minta ditafsirkan pada orang lain yang bisa menimbulkan kehebohan dan fitnah. Insya Allah dengan membaca buku saya anda akan melempar jauh buku-buku tafsir mimpi yang hanya membingungkan saja, bagaimana tidak membingungkan mimpi setiap orang berbeda-beda dan tidak cocok atau tidak ada dalam buku tafsir mimpi yang bisa kita beli di kaki lima, Tul nggak? Tul ajalah biar cepat selesai.
Ketika raja Mesir bermimpi tidak seorangpun yang bisa menafsirkan mimpi sang Baginda walauun banyak orang pintar dan pejabat tinggi didalam istana Mesir. Mimpi yang terlihat seperti bunga tidur tersebut ternyata mengandung arti setelah diartikan oleh ahli tafsir mimpi yaitu Nabi Yusuf AS.
Mimpi yang benar akan sangat baik bila ditafsirkan oleh ahli tafsir mimpi bukan oleh orang awam yang asal bicara tanpa otak, kalaupun dengan otak namun seringkali mimpi tidak bisa ditafsirkan dengan otak saja tapi dengan hati, maksudnya mimpi seringkali adalah isyarat atau petunjuk dan itu diberikan oleh Allah SWT kepada orang-orang yang berhati bersih. Adakalanya mimpi tersebut terlihat atau terdengar aneh-aneh sehingga secara logika tidak mungkin atau boleh dikatakan mimpi adalah bunga tidur, atau mimpi adalah akibat pengaruh pikiran atau alam bawah sadar semata.
Orang yang belajar psikologi pasti akan berpikir bahwa mimpi adalah refleksi dari alam bahwa sadar semata, atau karena pengaruh pikiran atau suasana hati, padahal kalau dikaji mimpi bisa bersifat futurisik atau prediksi masadepan atau berita kejadian yang akan datang. Bagaimana ini terjadi saya yakin orang mengatakan bahwa hal tersebut adalah berdasarkan dococok-cocokkan, kalau tafsirnya benar ya iya dan kalau tidak ya berarti mencocokkannya tidak benar.
Hal seperti ini bisa sering terjadi didalam masyarakat karena beda cara pandang dan keyakinan terhadap cara memandang suatu mimpi dan cara menafsirkan mimpi. Mimpi Raja Mesir adalah salah satu mimpi untuk masa depan, dan juga mimpi pelayan raja mesir yang akhirnya tewas ditiang gantungan seperti apa yang Nabi Yusuf AS tafsirkan.
Dikantor saya dulu sering demo bahwa hari itu saya aka mendapatkan rejeki dan saya katakan paa teman-teman saya padahal saya sendiri tidak tahu rejeki darimana atau siapa yang akan memberikan saya rejeki. dan alhamdulillah benar-benar terjadi. Maka ketika teman-teman ingin mendapatkan rejeki maka mereka sering bertanya pada saya apakah saya bermimpi semalam akan mendapatkan rejeki atau tidak. Ya itu cuma sedikit demo dan sering saya praktekkan di kantor.
Cerita sedikit lagi ah, suatu hari saya berkata pada teman-teman dikantor bahwa hari itu saya akan mendapatkan tiga rejeki walaupun kecil-kecil. Alahmdulillah saya sudah dapat dua rejeki berupa bingkisan dan buah nangka. Padahal saya sudah bilang kalau saya akan mendapatkan tiga. Saya mencoba merenung dan mengingat mimpi saya semalam dan mencoba menafsirkannya lagi namun rasanya tidak ada yang salah dengan mimpi dan tafsirannya. Menjelang pulang rejeki yang ketiga tidak datang juga akhirnya saya pulang sambil mengantar teman saya. Teman saya turun di tengah jalan dan tiba-tiba memberikan satu plastikoleh-oleh ikan teri. Saya kaget dan bersyukur karena rejeki yang ketiga benar-benar datang sehingga menggenapi tafsir mimpi saya bahwa saya akan mendapatkan tiga rejeki kecil.
Menceritakan mimpi pada orang yang bukan ahli tafsir mimpi seringkali menjadi dilema. Bukannya mendapatkan tafsiran yang benar tapi seringkali mendapatkan fitnah. Contoh saja di group tafsir mimpi, ada orang yang bercerita kalau dia bertemu Nabi Muhammad SAW saja jadi hebat. Banyak yang tidak percaya, banyak yang mencaci dan menghujat. Pertanyaannya benarkah dia bermimpi bertem dengan Nabi SAW sedangkan Nabi SAW saja tidak ada fotonya, benarkah yang dia lihat benar-benar Nabi SAW atau jin yang meniru-niru? Orang islam saja kalau mendengar orang lain bermimpi bertemu Rasulullah SAW saja tidak percaya apalagi orang lain. Entahlah, yang jelas ini kalau dibahas bisa panjang kali lebar alias lama sekali, tapi prinsip saya mimpi yang benar itu hanya ada pada orang yang benar dan untuk menafsirkan mimpinya dengan benar yaitu melalui orang yang benar juga.
Insya Alllah nanti kalau saya ada modal saya akan terbitkan buku saya CARA MENAFSIRKAN MIMPI DENGAN MUDAH TANP KITAB MIMPI sehingga tidak perlulah kalau bermimpi minta ditafsirkan pada orang lain yang bisa menimbulkan kehebohan dan fitnah. Insya Allah dengan membaca buku saya anda akan melempar jauh buku-buku tafsir mimpi yang hanya membingungkan saja, bagaimana tidak membingungkan mimpi setiap orang berbeda-beda dan tidak cocok atau tidak ada dalam buku tafsir mimpi yang bisa kita beli di kaki lima, Tul nggak? Tul ajalah biar cepat selesai.
Comments
Post a Comment