Ini adalah cerita dan cara mediumisasi yang saya tahu yang dulu pernah dilakukan oleh teman-teman saya dan oleh guru dzikir saya yang terkontaminasi urusan klenik. Cerita mediumisasi ini benar-benar saya tahu dan teman-teman bisa melakukannya dengan mudah.
Dzikir yang diajarkan oleh guru saya dulu adalah dzikir hati namun karena kehebatan dzikir hati, dzikir hati ini sering disalahgunakan diantaranya adalah untuk memanggil jin, genderuwo, khodam dan jiwa seseorang (katanya, tapi jangan percaya ini). Dzikir hati seringkali menimbulkan dan bisa menimbulkan kemampuan (kesaktian) yang luar biasa walaupun tidak dengan bacaan atau mantra atau laku tirakat tertentu. Bahkan orang yang berbakat bisa melakukan mediumisasi setelah beberapa kali ikut dzikir hati ini. Sekali lagi saya katakan ini adalah salah satu bentuk penyalahgunaan dzikir hati dan rawan tersesat dan terjebak dalam dunia klenik.
Mungkin anda akan bertanya apa sih bacaannya supaya bisa mediumisasi atau memanggil jiwa atau roh atau khodam ilmu atau korin seseorang? Bacaannya adalah surat alfatihah dan terus memanggil jiwa orang yang dituju. Ini benar-benar dulu terjadi ketika jamannya Gusdur mau menjabat sebagai presiden.Guru saya menyuruh seorang senior yang mempunyai kemampuan dzikir yang baik, untuk membaca alfatihah dan memanggil Gus Dur penuh konsentrasi dan tidak lama kemudian senior saya tersebut membuka mata dan suara dan gayanya mirip dengan Gus Dur, dan bisa ditanyai macam-macam.
Bukan hanya Gus Dur, orang-orang terkenal dan orang-orang sakti pernah dipanggil dan diajak ngobrol lewat mediumisasi. Pernah juga seorang pertapa dipanggil lewat mediumisasi dan merasa senang dengan mediatornya dan memberi mediatornya kemampuan untuk mengobati orang lain.
Pernah juga kuntilanak dipanggil kedalam tubuh senior dan disuruhnya untuk tidak mengganggu orang lain. Dalam kasus memanggil kuntilanak, mediator atau senior yang sedang pusing akhirnya sembuh rasa pusingnya dengan menitipkan atau mengeluarkannya bersamaan dengan perginya kuntilanak tersebut dari tubuhnya.
Kalau anda lihat mediumisasi yang terlihat di DUNIA LAIN atau masih dunia lain atau Mister Tukul dan program acara klenik lainnya, akan terlihat bahwa mediator selalu menggeram dan bicaranya bergumam tidak jelas dan kendali penuh dari yang memasuki sehingga untuk sadar diperlukan sang paranormal untuk menyembuhkan atau menetralisir namun tidak demikian dengan mediumisasi dari senior saya tersebut. Dia bahkan masih bisa disuruh untuk berhenti atau menyuruh roh atau apapun yang dipanggil untu keluar dengan mudah. Dalam proses mediumisasi tersebut tidak ada geraman atau tertawa cekikikan yang berlebihan dari kuntilanak karena bisa dikendalikan.
Bila yang di panggil jin biasanya mereka akan menunduk karena (katanya) tidak kuat melihat sinar dari guru saya, sinar dzikir.
Karena mudahnya melakukan mediumisasi, seorang teman menyalahgunakan untuk memanggil dan menginterogasi cewek-cewek yang dia sukai. Bahkan untuk melakukan janji. Dan pada kenyatannya cewek-cewek tersebut sadar dan memenuhi janjinya untuk ketemu.
Dahulu saya juga pernah menggunakan mediumisasi untuk mengetes seseorang dan ternyata orang yang saya tes sadar, ada yang seperti mimpi karena sedang tidur, ada juga yang seakan bisa melihat saya yang ketika itu mengajak bicara pada mediator.
Jujur saja ada satu pertanyaan tentang mediumisasi yang terlihat hebat namun membuat saya sadar kalau mediumisasi rawan dengan intervensi jin atau setan. Ceritanya guru dzikir saya menyuruh senior untuk memanggil seseorang yang telah mati dan diajak bicara tentang suatu hal. Dalam hal ini pikiran saya bertanya-tanya, bagaimana mungkin ruh seseorang yang sudah meninggal (yang kebetulan jahat) bisa dipanggil yang mungkin di alam barzakh sana sedang berurusan dengan Malaikat yang sedang menyiksa karena dosa-dosanya.
Siapapula guru dzikir saya? Apa kedudukannya sehingga bisa mengambil ruh seseorang yang telah meninggal untuk ditanya-tanya ?Sejak itulah saya tidak mempercayai mediumisasi. Saya rasa mediumisasi versi guru saya ada jebakan setannya apalagi mediumisasi yang membuat para mediatornya kehilangan kontrol, kehilangan kendali, dan kehilangan jati diri.
Saya sudah tidak percaya lagi dengan mediumisasi apalagi untuk memanggil roh-roh para leluhur termasuk para Sunan dan orang-orang yang sudah meninggal. Siapa juga yang bisa menjamin kalau yang masuk kedalam tubuh mediator adalah roh-roh yang dimaksud, bukankah setan paling senang menipu dan menyesatkan manusia?
Lebih baik jadi orang biasa sajalah, jalani agama seperti yang Nabi Muhammad SAW katakan. Paling tidak mulai belajar dari sekarang dan tinggalkan dunia gaib, kesaktian dan mistik. Tidak perlu kita menjadi sakti yang penting kita bernaung pada yang paling sakti. Tak perlulah jadi ahli gaib yang penting kita bisa berlindung yang Maha Gaib.
Dzikir yang diajarkan oleh guru saya dulu adalah dzikir hati namun karena kehebatan dzikir hati, dzikir hati ini sering disalahgunakan diantaranya adalah untuk memanggil jin, genderuwo, khodam dan jiwa seseorang (katanya, tapi jangan percaya ini). Dzikir hati seringkali menimbulkan dan bisa menimbulkan kemampuan (kesaktian) yang luar biasa walaupun tidak dengan bacaan atau mantra atau laku tirakat tertentu. Bahkan orang yang berbakat bisa melakukan mediumisasi setelah beberapa kali ikut dzikir hati ini. Sekali lagi saya katakan ini adalah salah satu bentuk penyalahgunaan dzikir hati dan rawan tersesat dan terjebak dalam dunia klenik.
Mungkin anda akan bertanya apa sih bacaannya supaya bisa mediumisasi atau memanggil jiwa atau roh atau khodam ilmu atau korin seseorang? Bacaannya adalah surat alfatihah dan terus memanggil jiwa orang yang dituju. Ini benar-benar dulu terjadi ketika jamannya Gusdur mau menjabat sebagai presiden.Guru saya menyuruh seorang senior yang mempunyai kemampuan dzikir yang baik, untuk membaca alfatihah dan memanggil Gus Dur penuh konsentrasi dan tidak lama kemudian senior saya tersebut membuka mata dan suara dan gayanya mirip dengan Gus Dur, dan bisa ditanyai macam-macam.
Bukan hanya Gus Dur, orang-orang terkenal dan orang-orang sakti pernah dipanggil dan diajak ngobrol lewat mediumisasi. Pernah juga seorang pertapa dipanggil lewat mediumisasi dan merasa senang dengan mediatornya dan memberi mediatornya kemampuan untuk mengobati orang lain.
Pernah juga kuntilanak dipanggil kedalam tubuh senior dan disuruhnya untuk tidak mengganggu orang lain. Dalam kasus memanggil kuntilanak, mediator atau senior yang sedang pusing akhirnya sembuh rasa pusingnya dengan menitipkan atau mengeluarkannya bersamaan dengan perginya kuntilanak tersebut dari tubuhnya.
Kalau anda lihat mediumisasi yang terlihat di DUNIA LAIN atau masih dunia lain atau Mister Tukul dan program acara klenik lainnya, akan terlihat bahwa mediator selalu menggeram dan bicaranya bergumam tidak jelas dan kendali penuh dari yang memasuki sehingga untuk sadar diperlukan sang paranormal untuk menyembuhkan atau menetralisir namun tidak demikian dengan mediumisasi dari senior saya tersebut. Dia bahkan masih bisa disuruh untuk berhenti atau menyuruh roh atau apapun yang dipanggil untu keluar dengan mudah. Dalam proses mediumisasi tersebut tidak ada geraman atau tertawa cekikikan yang berlebihan dari kuntilanak karena bisa dikendalikan.
Bila yang di panggil jin biasanya mereka akan menunduk karena (katanya) tidak kuat melihat sinar dari guru saya, sinar dzikir.
Karena mudahnya melakukan mediumisasi, seorang teman menyalahgunakan untuk memanggil dan menginterogasi cewek-cewek yang dia sukai. Bahkan untuk melakukan janji. Dan pada kenyatannya cewek-cewek tersebut sadar dan memenuhi janjinya untuk ketemu.
Dahulu saya juga pernah menggunakan mediumisasi untuk mengetes seseorang dan ternyata orang yang saya tes sadar, ada yang seperti mimpi karena sedang tidur, ada juga yang seakan bisa melihat saya yang ketika itu mengajak bicara pada mediator.
Jujur saja ada satu pertanyaan tentang mediumisasi yang terlihat hebat namun membuat saya sadar kalau mediumisasi rawan dengan intervensi jin atau setan. Ceritanya guru dzikir saya menyuruh senior untuk memanggil seseorang yang telah mati dan diajak bicara tentang suatu hal. Dalam hal ini pikiran saya bertanya-tanya, bagaimana mungkin ruh seseorang yang sudah meninggal (yang kebetulan jahat) bisa dipanggil yang mungkin di alam barzakh sana sedang berurusan dengan Malaikat yang sedang menyiksa karena dosa-dosanya.
Siapapula guru dzikir saya? Apa kedudukannya sehingga bisa mengambil ruh seseorang yang telah meninggal untuk ditanya-tanya ?Sejak itulah saya tidak mempercayai mediumisasi. Saya rasa mediumisasi versi guru saya ada jebakan setannya apalagi mediumisasi yang membuat para mediatornya kehilangan kontrol, kehilangan kendali, dan kehilangan jati diri.
Saya sudah tidak percaya lagi dengan mediumisasi apalagi untuk memanggil roh-roh para leluhur termasuk para Sunan dan orang-orang yang sudah meninggal. Siapa juga yang bisa menjamin kalau yang masuk kedalam tubuh mediator adalah roh-roh yang dimaksud, bukankah setan paling senang menipu dan menyesatkan manusia?
Lebih baik jadi orang biasa sajalah, jalani agama seperti yang Nabi Muhammad SAW katakan. Paling tidak mulai belajar dari sekarang dan tinggalkan dunia gaib, kesaktian dan mistik. Tidak perlu kita menjadi sakti yang penting kita bernaung pada yang paling sakti. Tak perlulah jadi ahli gaib yang penting kita bisa berlindung yang Maha Gaib.
Mang situ yakin sang maha gaib melindungi u?
ReplyDeleteKlo yakin, coba test kepala situ di tembak sama senjata api, tembus atau engga?
Nah klo ga tembus baru situ blh yakin klo di lindungi oleh sang maha gaib, gtu aj simplenya bro, hehehe...
maaf, itu memang simple. tapi kita sebagai manusia tak pantas menguji Allah. Allah lh yg pantas menguji kita
DeleteMaaf yg kami pahami wajib beriman kpd yang ghaib
Deleteqt tdk blh percaya atas apa yg di kataan sang jin ( ktanya ) pada org yg kerasukan dah jelas jin ( syaithon ) kerjanya berusaha menyesatkan manusia, tdk mungkin org yg sdh meninggal bisa di panggil makanya dlm acara dunia lain syarat akan syirik dah jelas mereka sdg komunikasi ditanya kapan meninggalnya ? kan lucu n gak masuk akal
ReplyDeleteitu yang dipanggil bukan roh, tapi korin yang mendampingi manusia semasa hidupnya, roh itu gk bisa dipanggil
ReplyDeleteMasuk pak Eko . Betul betul betul
Delete🖒
Delete🖒
Deletemengenai mediumisasi setau saya sih yg merasuk kedalam tubuh sang mediator bukanlah sosok asli yg dulu pernah hidup seperti gusdur dll.melainkan khodam(pendamping)yg dahulu selalu bersama sosok yg dulu pernah hidup.dan khodam itu ada tiga macam khodam jin.khodam malaikat dan khodam nabi...itu si setau saya yg hobi baca artikel kaya gini hehehe
ReplyDelete..jadi sosok ghoib itu bukanlah sosok asli dari hamba allah(manusia)melainkan sosok pendamping.pada dasarnya semua manusia mempunyai pendamping sperti di pundak kanan dan kiri manusia.kalo kalian hamba allah pasti taulah siapa mereka...hehehe bahkan ada juga yg sampe masuk kedalam aluran darah kita...so sekarang udah faham kan salam sekahtera allah hu akbaaaaaar.
Benar sekali
Deletepelajan bermanfa,at smga
ReplyDeletepelajan bermanfa,at smga
ReplyDeleteUka uka
ReplyDeletesemoga iman admin lebih kuat
ReplyDeleteAyo kita perkuat rukun Islam & rukun iman...di antaranya kita harus meng imani yang ghaib.
ReplyDeleteDi ciptakan jin dan manusia tidak lain hanya untuk ber ibadah kpd allah swt
aku menghormati,,,setahuku yg masuk kemediator itu, adalah qorinnya seseorang, bukan roh atau arwah seseorang yg meninggal,, karena roh itu adalah urusan tuhan,, bukan kah manusia ini punya qorin, qorin ini akan menemani manusia sampai mati, jdi qorin ini akan tahu manusia ini,,nah itu lah yg di masukkan ke mediator, bukan roh
ReplyDelete