Kesaktian Dan Mistik

Banyak orang terpesona pada gelar Waliyulloh. Wali Alllah yang terkenal alim, ilmu agamanya luar biasa, biasa membaca pikiran orang, bisa mengobati orang dan perkataannya mandi atau selalu jadi kenyataan. Parahnya lagi mereka dianggap seakan tidak bisa mati atau selalu hidup bagi sebagian orang walaupun sudah meninggal.

Batu Hercules atau batu samson atau batu sojol, atau giok sojo atau sojol super yang berasal dari Sulawesi Tengah adalah batu akik yang dipercaya memiliki kekuatan yang berasal dari energi batu tersebut bukan bersifat mistik. Dengan membasuh rendaman batu akik hercules tersebut orangg-orang akan memiliki kekuatan seperti Hercules. Benarkah begitu? Tonton video di bawah ini dengan seksama. Kekuatan dari batu Hercules adalah palsu belaka namun banyak orang yang tertipu karena akal sehatnya tertutup. Video tersebut adalah buatan teman-teman saya dan saya lihat langsung proses pembuatannya. Saya juga mengamati video-video lain tentang kekuatan batu Hercules, batu Samson, batu sojol dan sejenisnya. Logikanya kalau memang benar batu Hercules tersebut memiliki atau membuat orang berkekuatan Hercules tentu untuk mengangkat satu orang tidak butuh empat orang atau lebih. Bila batu tersebut membuat orang berkekuatan Hercules tentu saja anak kecil yang dibasuh dengan air rendaman batu Her...

Roh sakti, atau khodam sakti atau apalah yang biasa ditarik pada proses mediumisasi atau yang mengikuti orang sehingga orang tersebut sakti atau punya kelebihan. Banyak orang yang masih menjalankan proses mediumisasi untuk berkomunikasi dengan roh-roh dan khodam ilmu dari orang-orang yang sudah meninggal, dan parahnya lagi yang di panggil adalah orang-orang sakti bahkan sekelas sunan atau walidan raja-raja jaman dahulu, dan herannya yang manggil percaya.

Resiko kematian para healer atau dukun atau paranormal atau pengobat alternatif. Tulisan ini saya tulis karena terilhami oleh status seorang teman di Facebook yang melihat ada beberapa teman (banyak) healer yang di akhir hidupnya atau pada saat kematiannya terluka karena santet atau tenung atau semacam itu.

Cara menafsirkan mimpi yang benar menurut pemilik caramudahmenafsirkanmimpi.blogspot.com adalah mudah. Menurutnya orang yang benar-benar bisa menafsirkan mimpi yang baik adalah orang yang bermimpi tersebut, bukan orang yang ahli tafsir mimpi, bukan primbon mimpi, bukan kamus mimpi apalgi orang-orang yang mengiklan diriya ahli tafsir mim. Orang yang benar-benar bisa menafsirkan mimpinya dengan tepat sebenarnya adalah orang yang bermimpi tersebut asalkan dia tahu caranya. Hanya diri pribadi, hanya kita pribadi yang benar-benar siapa diri kita tapi yaitu asal kita sudah sadar siapa diri kita. Mungkin ada orang yang seolah-olah tahu siapa diri kita, namun tetap saja dia orang lain. Banyak hal dan sesuatu yang tidak bisa dibaca orang lain tentang diri kita, begitu juga dengan mimpi.

Tulisan ini adalah merupakan laporan dari siaran langsung acara Late Nights yang dipandu oleh Rafi Achmad dan Ayu Dewi di Trans Tv. Disitu temanya adalah benda-benda penarik rejeki dan penarik lawan jenis sehingga dipajanglah barang-barang yang biasa digunakan untuk menarik rejeki dan lawan jenis, seperti  buluh perindu, jenglot,batu akik , uang sepuluh ribuan jaman dahulu dan lain sebagainya. Acara tersebut dihadiri tiga paranormal ( kalau tidak salah 3, biasanya sih empat orang atau lima orang). Paranormal trsebut adalah Haryo Tali Jiwo, Ki Prana Lewu dan satu entah siapa saya nggak hapal . Acara tersebut dengan bintang tamu seorang gadis yang sama sekali tidak percaya pada hal-hal klenik dan gaib yang sering digembar-gemborkan , gadis itu bernama SUSAN SAMEH. Dari raut wajahnya terlihat dia keturunan Arab atau sebangsanya.

Karomah Bukan Derajat Luhur “Tidak setiap orang yang memiliki keistemewaan itu sempurna kebersihan batin dan keikhlasannya.” Saat ini publik ummat sering menilai derajat luhur seseorang dari kehebatan-kehebatan ilmu dan karomahnya. Syeikh Abu Yazid al-Bisthamy pernah didatangi muridnya, yang melaporkan karomah dan kehebatan seseorang. “Dia bisa menyelam di lautan dalam waktu cukup lama…”