Mencari Guru Spiritual Yang Terbaik. Kasus AA Gatot atau yang dikenal dengan nama Gatot Braja Musti yang merupakan guru spiritual Reza Artamevia menunjukkan bahwa menjadi guru spiritual itu tidak mudah, mencari guru spiritual itu tidak mudah atau mencari panutan atau penasihat dalam kehidupan yang hiruk pikuk ini tidak mudah.
Tulisan ini saya tulis sudah tentu dengan versi saya sendiri dan saya yakin Anda banyak yang tidak sependapat namun itu tidak apa-apa.
Banyak orang yang membutuhkan guru spiritual atau penasihat spiritual supaya hidup mereka tidak salah langkah. Atau ada juga yang membutuhkan guru spiritual untuk menyembuhkan luka hati mereka yang menganga karena karang terjal kehidupan atau juga banyak yang mencari guru spiritual supaya hidup mereka lebih terarah dan ada pegangan karena menganggap guru spiritual itu orang yang lebih, lebih tahu, lebih dekat dengan Yang Kuasa, atau lebih manjur doa dan kata-katanya. Pendek kata guru spiritual adalah problem solving dalam kehidupan.
Mencari guru spiritual itu seringkali tidak mudah. Banyak orang yang cocok dengan Guru A namun tidak cocok dengan guru B,d dan lainnya. Namun ada juga yang hanya cocok dengan guru B saja, guru C, dan sebagainya.
Mengapa begitu? Menurut saya mencari seperti mencari cermin yang cocok. Guru spiritual kita adalah cermin bagi kita. Misalkan orang mendalami kebersihan hati dan kedamaian jiwa dan keikhlasan semata kepada Allah maka dia akan dipertemukan dengan guru spiritual yang semacam itu dan tidak akan cocok dengan guru spiritual yang memelihara ego, misalnya guru spiritual yang yang mengajari ilmu klenik atau gaib.
Orang yang suka dengan hal gaib juga pastinya akan mencari guru spiritual yang bisa memberinya solusi tentang hal-hal gaib dan semacamnya. Memang banyak guru spiritual identik dengan hal-hal gaib, membaca pikiran orang, membaca masa depan dan semacamnya sehingga (dianggap) bisa memberikan solusi dari masalah yang sedang dihadapinya.
Intinya bila seseorang itu hati dan pikirannya putih maka akan cocok dengan guru spiritual yang berwarna putih. Sedangkan orang yang hatinya merah maka akan cocok dengan guru spiritual yang merah. Sedangkan yang hati dan pikirannya abu-abau akan tertambat pada guru spiritual yang abu-abu. Semua tergantung niatnya masing-masing.
Saat ini banyak berkeliaran guru spiritual palsu. Mereka seolah-olah memberikan solusi dari permasalahan yang mereka alami namun sebenarnya mereka hanya memanfaatkan keadaan kacau para muridnya tersebut. Para guru spiritual tersebut sudah tentu tidak bodoh sehingga orang-orang yang datang padanya banyak yang terjerat sangat lama dan baru menyadari bahwa ia sedang dimanfaatkan oleh gurunya tersebut. Banyak orang yang terhipnotis lama sampai dia sadar kalau dia sedang dihisap darahnya seperti yang dikatakan oleh Elma Theana.
Terang saja pikiran dan perasaan menjadi terang dan indah dengan menggunakan narkoba namun hal tersebut adalah terang dan indah yang penuh kepalsuan. Memang tidak mudah mencari guru spiritual yang benar-benar cocok. Kadang kita harus tertipu berkali-kali. Kalau sudah ketemupun tidak mudah untuk mengamalkan apa yang dia ajarkan. Apalagi kalau yang diajarkan adalah ilmu tentang berserah diri kepada Allah. Allah tidak mau diduakan dan tidak mau dibohongi walaupun dalam hati sehingga kita dihajar sampai kita meminta pertolongan selain kepadaNya.
Pengalaman saya pribadi mencari guru spiritual pertama adalah dengan doa dan insya Allah kita akan dipertemukan dengan guru spiritual tersebut walaupun sekali lagi kita tidak langsung cocok karena mungkin yang kita temukan adalah guru spiritual abal-abal. Saran saya untuk mencari guru spiritual yang terbaik adalah dengan cara membersihkan hati dan pikiran kita (jalankan perintah agama) dan berdoa kepada Allah SWT. Insya Allah akan ketemu.
Semoga bermanfaat
Tulisan ini saya tulis sudah tentu dengan versi saya sendiri dan saya yakin Anda banyak yang tidak sependapat namun itu tidak apa-apa.
Banyak orang yang membutuhkan guru spiritual atau penasihat spiritual supaya hidup mereka tidak salah langkah. Atau ada juga yang membutuhkan guru spiritual untuk menyembuhkan luka hati mereka yang menganga karena karang terjal kehidupan atau juga banyak yang mencari guru spiritual supaya hidup mereka lebih terarah dan ada pegangan karena menganggap guru spiritual itu orang yang lebih, lebih tahu, lebih dekat dengan Yang Kuasa, atau lebih manjur doa dan kata-katanya. Pendek kata guru spiritual adalah problem solving dalam kehidupan.
Mencari guru spiritual itu seringkali tidak mudah. Banyak orang yang cocok dengan Guru A namun tidak cocok dengan guru B,d dan lainnya. Namun ada juga yang hanya cocok dengan guru B saja, guru C, dan sebagainya.
Mengapa begitu? Menurut saya mencari seperti mencari cermin yang cocok. Guru spiritual kita adalah cermin bagi kita. Misalkan orang mendalami kebersihan hati dan kedamaian jiwa dan keikhlasan semata kepada Allah maka dia akan dipertemukan dengan guru spiritual yang semacam itu dan tidak akan cocok dengan guru spiritual yang memelihara ego, misalnya guru spiritual yang yang mengajari ilmu klenik atau gaib.
Orang yang suka dengan hal gaib juga pastinya akan mencari guru spiritual yang bisa memberinya solusi tentang hal-hal gaib dan semacamnya. Memang banyak guru spiritual identik dengan hal-hal gaib, membaca pikiran orang, membaca masa depan dan semacamnya sehingga (dianggap) bisa memberikan solusi dari masalah yang sedang dihadapinya.
Intinya bila seseorang itu hati dan pikirannya putih maka akan cocok dengan guru spiritual yang berwarna putih. Sedangkan orang yang hatinya merah maka akan cocok dengan guru spiritual yang merah. Sedangkan yang hati dan pikirannya abu-abau akan tertambat pada guru spiritual yang abu-abu. Semua tergantung niatnya masing-masing.
Saat ini banyak berkeliaran guru spiritual palsu. Mereka seolah-olah memberikan solusi dari permasalahan yang mereka alami namun sebenarnya mereka hanya memanfaatkan keadaan kacau para muridnya tersebut. Para guru spiritual tersebut sudah tentu tidak bodoh sehingga orang-orang yang datang padanya banyak yang terjerat sangat lama dan baru menyadari bahwa ia sedang dimanfaatkan oleh gurunya tersebut. Banyak orang yang terhipnotis lama sampai dia sadar kalau dia sedang dihisap darahnya seperti yang dikatakan oleh Elma Theana.
Terang saja pikiran dan perasaan menjadi terang dan indah dengan menggunakan narkoba namun hal tersebut adalah terang dan indah yang penuh kepalsuan. Memang tidak mudah mencari guru spiritual yang benar-benar cocok. Kadang kita harus tertipu berkali-kali. Kalau sudah ketemupun tidak mudah untuk mengamalkan apa yang dia ajarkan. Apalagi kalau yang diajarkan adalah ilmu tentang berserah diri kepada Allah. Allah tidak mau diduakan dan tidak mau dibohongi walaupun dalam hati sehingga kita dihajar sampai kita meminta pertolongan selain kepadaNya.
Pengalaman saya pribadi mencari guru spiritual pertama adalah dengan doa dan insya Allah kita akan dipertemukan dengan guru spiritual tersebut walaupun sekali lagi kita tidak langsung cocok karena mungkin yang kita temukan adalah guru spiritual abal-abal. Saran saya untuk mencari guru spiritual yang terbaik adalah dengan cara membersihkan hati dan pikiran kita (jalankan perintah agama) dan berdoa kepada Allah SWT. Insya Allah akan ketemu.
Semoga bermanfaat
Comments
Post a Comment