Banyak orang terpesona pada gelar Waliyulloh. Wali Alllah yang terkenal alim, ilmu agamanya luar biasa, biasa membaca pikiran orang, bisa mengobati orang dan perkataannya mandi atau selalu jadi kenyataan. Parahnya lagi mereka dianggap seakan tidak bisa mati atau selalu hidup bagi sebagian orang walaupun sudah meninggal.
Derajat manusia yang tertinggi adalah Nabi dan mereka meninggal tapi sebagian orang malah memungkiri kematian wayulloh. Pada jaman dahulu fenomena ini sering terjadi.Kalau fenomena ini terjadi pasti akan ditertawakan banyak orang. Seorang Wali kadang kala tidak pernah sholat Jum;at di masjid sekitar mereka tinggal karena mereka sholat Jum'atnya di Mekah. Orang-orang jaman dahulu ya percaya saja karena sama bodohnya atau mungkin terpesona dengan karomah Sang Waliyulloh abal-abal tersebut.
Logika saja kalau di Indonesia khususnya jam 12 siang, di Mekah jam 8 pagi karena beda Indonesia dan Mekah adalah 4 sampai 5 jam. Kalau sang Waliyulloh jam 12 Jum'atan di Mekah atau masjidil Haram, memangnya di sana jam 8 pagi sudah mulai Jum'atan? Kalau sang Waliyulloh tersebut merasa jum'atan pasti mereka tersesat. Terus tersesat atau jum'atannya dimana?
Agama tanpa pengetahuan memang jadi buta. Sesuatu yang sepele bisa membuat sang Wali tersesat dan itu herannya dikagumi oleh para fansnya lagi.
Tidak semua Waliyullloh itu tersesat. Tapi maksud dari tujuan saya hanya cobalah gunakan pikiran yang kritis jangan karena terpesona dengan "karomah" Anda jadi buta pikirannya. Kalau mau dibilang sakti dan manusia super itu adalah Nabi Muhammad SAW tercinta, tapi Beliau tetap saja seorang manusia yang bisa sakit dan meninggal.
Allahumma solli'ala Muhammad wa'ala ali Muhammad.
Derajat manusia yang tertinggi adalah Nabi dan mereka meninggal tapi sebagian orang malah memungkiri kematian wayulloh. Pada jaman dahulu fenomena ini sering terjadi.Kalau fenomena ini terjadi pasti akan ditertawakan banyak orang. Seorang Wali kadang kala tidak pernah sholat Jum;at di masjid sekitar mereka tinggal karena mereka sholat Jum'atnya di Mekah. Orang-orang jaman dahulu ya percaya saja karena sama bodohnya atau mungkin terpesona dengan karomah Sang Waliyulloh abal-abal tersebut.
Logika saja kalau di Indonesia khususnya jam 12 siang, di Mekah jam 8 pagi karena beda Indonesia dan Mekah adalah 4 sampai 5 jam. Kalau sang Waliyulloh jam 12 Jum'atan di Mekah atau masjidil Haram, memangnya di sana jam 8 pagi sudah mulai Jum'atan? Kalau sang Waliyulloh tersebut merasa jum'atan pasti mereka tersesat. Terus tersesat atau jum'atannya dimana?
Agama tanpa pengetahuan memang jadi buta. Sesuatu yang sepele bisa membuat sang Wali tersesat dan itu herannya dikagumi oleh para fansnya lagi.
Tidak semua Waliyullloh itu tersesat. Tapi maksud dari tujuan saya hanya cobalah gunakan pikiran yang kritis jangan karena terpesona dengan "karomah" Anda jadi buta pikirannya. Kalau mau dibilang sakti dan manusia super itu adalah Nabi Muhammad SAW tercinta, tapi Beliau tetap saja seorang manusia yang bisa sakit dan meninggal.
Allahumma solli'ala Muhammad wa'ala ali Muhammad.
Comments
Post a Comment