Roh sakti, atau khodam sakti atau apalah yang biasa ditarik pada proses mediumisasi atau yang mengikuti orang sehingga orang tersebut sakti atau punya kelebihan. Banyak orang yang masih menjalankan proses mediumisasi untuk berkomunikasi dengan roh-roh dan khodam ilmu dari orang-orang yang sudah meninggal, dan parahnya lagi yang di panggil adalah orang-orang sakti bahkan sekelas sunan atau walidan raja-raja jaman dahulu, dan herannya yang manggil percaya.
Katakanlah roh orang sakti dan orang dahulu benar sakti tentu rohnya juga sakti dan kalau dipanggil lewat mediumisasi tentu sakti juga. Misal saja bisa membuat gunung gugruk atau menghancurkan gunung, minimal bisa mempertunjukkan kalau mereka bisa jalan diatas air atau mengeluarkan api dari ilmu api mereka.
Mungkin Anda yang tidak setuju dengan saya akan bilang kalau saya koplak tapi itu logika saya dan kalau yang di panggil adalah benar-benar roh atau khodam sakti tentu saja mereka masih sakti karena mereka dengan kita yang membedakan hanyalah badan wadag saja. Setelah mereka masuk pada mediator artinya mereka sudah punya badan lagi dan artinya mereka seharusnya sudah kembali ke jaman dahulu lagi, yaitu memiliki badan dan tentunya mereka kembali sakti seperti pada waktu mereka belum meninggal.
Tapi apa yang terjadi ketika mereka masuk kedalam mediator, mereka tidak bisa apa-apa. Paling banter juga hanya membaca ngobrol atau membaca pikiran dan itu adalah ilmu yang biasa saja. Misalkan kalau mereka pada waktu dipanggil lewat mediumisasi benar-benar marah pada orang yang menginterview seharusnya mereka bisa mengeluarkan kesaktian mereka namun apa yang terjadi? Nol.
Mungkin Anda mengira saya bermasalah dengan orang-orang yang bisa melakukan mediumisasi atau para mediator roh-roh orang yang sudah meninggal, itu tidak benar. Saya hanya heran dengan kepercayaan mereka yang bisa mendatangkan roh-roh orang sakti atau para khodam sakti tapi pada saat didalam tubuh mediator mereka tidak bisa menunjukkan kesaktian mereka.
Suatu hari ada orang yang biasa kesurupan Sunan dan dikerjain oleh seorang teman dengan dibacakan surat Al Fatihah dan diniatkan untuk memagari orang yang biasa kesurupan sunan tersebut dan apa yang terjadi, orang yang kesurupan yang mengaku sunan tidak bisa keuar dari tubuh orang yang kesurupan tersebut padahal selama ini dipercaya yang masuk tersebut adalah sunana.
Dalam islam sudah jelas kalau jin setan itu banyak tipu dayanya. Bagaimana seseorang bisa begitu percaya pada apa yang tidak dilihatnya? Bagaimana orang yang tidak bisa melihat roh bisa begitu percaya pada yang masuk kedalam tubuh mediator? Bagaimana orang masih percaya kalau jin dan setan tersebut bisa berganti seribu rupa, dengan datang dengan rupa Sunan A atau Wali A saja sudah percaya? Masih ingatkah Anda kalau setan itu membumbui satu kedustaa dengan seribu kebenaran?
Apa yang Anda cari? Konsep roh, dunia jin, dan tipu daya jin dan setan sudah dibahas dengan jelas. Masih adakah orang yang merasa lebih tahu tentang dunia gaib sedangkan Nabi SAW tidak tahu apa-apa selain sebatas yang diberikan oleh Allah kepada Beliau, dan Beliau SAW tidak merasa ahli. atau lebih tahu.
Hari gini sudah tidak musim lagi belajar ilmu kesaktian. Hari gini musimnya belajar dan bekerja untuk mencukupi anak istri dan berbuat kebaikan kepada orang lain.
Kalau Anda sudah sakti, yakin bisa berbuat baik? Hari gini masih butuh roh-roh sakti dan khodam sakti? Kalau masih butuh buka saja sekalian sekolah untuk memanggil roh sakti yang bisa untuk bekal hidup.
Katakanlah roh orang sakti dan orang dahulu benar sakti tentu rohnya juga sakti dan kalau dipanggil lewat mediumisasi tentu sakti juga. Misal saja bisa membuat gunung gugruk atau menghancurkan gunung, minimal bisa mempertunjukkan kalau mereka bisa jalan diatas air atau mengeluarkan api dari ilmu api mereka.
Mungkin Anda yang tidak setuju dengan saya akan bilang kalau saya koplak tapi itu logika saya dan kalau yang di panggil adalah benar-benar roh atau khodam sakti tentu saja mereka masih sakti karena mereka dengan kita yang membedakan hanyalah badan wadag saja. Setelah mereka masuk pada mediator artinya mereka sudah punya badan lagi dan artinya mereka seharusnya sudah kembali ke jaman dahulu lagi, yaitu memiliki badan dan tentunya mereka kembali sakti seperti pada waktu mereka belum meninggal.
Tapi apa yang terjadi ketika mereka masuk kedalam mediator, mereka tidak bisa apa-apa. Paling banter juga hanya membaca ngobrol atau membaca pikiran dan itu adalah ilmu yang biasa saja. Misalkan kalau mereka pada waktu dipanggil lewat mediumisasi benar-benar marah pada orang yang menginterview seharusnya mereka bisa mengeluarkan kesaktian mereka namun apa yang terjadi? Nol.
Mungkin Anda mengira saya bermasalah dengan orang-orang yang bisa melakukan mediumisasi atau para mediator roh-roh orang yang sudah meninggal, itu tidak benar. Saya hanya heran dengan kepercayaan mereka yang bisa mendatangkan roh-roh orang sakti atau para khodam sakti tapi pada saat didalam tubuh mediator mereka tidak bisa menunjukkan kesaktian mereka.
Suatu hari ada orang yang biasa kesurupan Sunan dan dikerjain oleh seorang teman dengan dibacakan surat Al Fatihah dan diniatkan untuk memagari orang yang biasa kesurupan sunan tersebut dan apa yang terjadi, orang yang kesurupan yang mengaku sunan tidak bisa keuar dari tubuh orang yang kesurupan tersebut padahal selama ini dipercaya yang masuk tersebut adalah sunana.
Dalam islam sudah jelas kalau jin setan itu banyak tipu dayanya. Bagaimana seseorang bisa begitu percaya pada apa yang tidak dilihatnya? Bagaimana orang yang tidak bisa melihat roh bisa begitu percaya pada yang masuk kedalam tubuh mediator? Bagaimana orang masih percaya kalau jin dan setan tersebut bisa berganti seribu rupa, dengan datang dengan rupa Sunan A atau Wali A saja sudah percaya? Masih ingatkah Anda kalau setan itu membumbui satu kedustaa dengan seribu kebenaran?
Apa yang Anda cari? Konsep roh, dunia jin, dan tipu daya jin dan setan sudah dibahas dengan jelas. Masih adakah orang yang merasa lebih tahu tentang dunia gaib sedangkan Nabi SAW tidak tahu apa-apa selain sebatas yang diberikan oleh Allah kepada Beliau, dan Beliau SAW tidak merasa ahli. atau lebih tahu.
Hari gini sudah tidak musim lagi belajar ilmu kesaktian. Hari gini musimnya belajar dan bekerja untuk mencukupi anak istri dan berbuat kebaikan kepada orang lain.
Kalau Anda sudah sakti, yakin bisa berbuat baik? Hari gini masih butuh roh-roh sakti dan khodam sakti? Kalau masih butuh buka saja sekalian sekolah untuk memanggil roh sakti yang bisa untuk bekal hidup.
Comments
Post a Comment