Resiko kematian para healer atau dukun atau paranormal atau pengobat alternatif. Tulisan ini saya tulis karena terilhami oleh status seorang teman di Facebook yang melihat ada beberapa teman (banyak) healer yang di akhir hidupnya atau pada saat kematiannya terluka karena santet atau tenung atau semacam itu.
Sebenarnya tulisan ini juga pernah saya tulis dengan judul lain namun mungkiiin kali ini agak berbeda karena ini merupakan keprihatian seorang teman yang melihat akhir hidup para healer yang tidak beruntung padahal resiko yang mereka tanggung dari mengobati orang adalah nyawa mereka sendiri.
Bukan rahasia lagi bila para dukun atau paranormal atau pengobat alternatif dalam mengobati para pasien atau orang-orang yang ditolongnya menggunakan kekuatan atau energi hasil olah batin, entah itu lewat tirakat, baca mantra, wirid ataupun semedi atau gabungan dari semua itu.
Sehebat-hebatnya energi yang dihimpun atau dimiliki oleh seorang healer pasti ada batasnya. Kalau yang tidak ada batasnya biasanya adalah omong besar para dukun yang ngiklan di majalah misteri atau klenik, seolah mereka yang paling sakti dan mereka bisa menyembuhkan segala macam penyakit dengan ilmu yang mereka miliki. Seolah-olah ilmu mereka tiada batas. Terpaksa ataupun sadar mereka melakukan supaya para calon pasien tergiur dan terbujuk mau berobat padanya sehingga mereka bisa menutup biaya iklan mereka bahkan sebisa mungkin mengeruk kekayaan para pasiennya.
Pada awalnya, biasanya, para healer dalam mengobati seseorang yang terkena penyakit penuh dengan keiklasan namun begitu merasa bisa mengobati mereka mulai tergiur dengan silaunya nilai uang, dan ada pula yang memang dari semula ingin atau bertujuan bila mereka telah merasa bisa mengobati orang maka tujuan mereka adalah uang sehingga mereka menentukan tarif yang tinggi.
Jujur saja kebanyakan orang pasti akan merasa sinis dengan kelakuan mereka tapi kadang kala kita juga perlu melihat bahaya atau resiko yang mereka terima. Misalkan mereka mengobati santet berarti mereka akan berkelahi dengan pemilik ilmu santet tersebut. Kadangkala santet yang ada ditubuh seorang pasien bisa saja mudah dihilangkan namun pemilik ilmu santet tersebut juga kadang tidak menerima begitu saja sehingga mereka akan membalas dendam dan itu menunggu dimana keadaan healer sedang lemah, dan jika keadaan helaer sedang lemah atau energinya sedang lemah atau bisa juga keimanan seorang healer sedang lemah maka keadaan tersebut bisa dimanfaatkan untuk menyerang mereka sampai tuntas.
Kalau melihat resiko tersebut maka sah-sah saja bagi seorang healer menentukan tarif yang tinggi. Namun jujur saja, pekerjaan para healer kelihatan sangat sepela seperti mengibas-ngibaskan tangan saja dan bila mereka meminta tarif yang tinggi tentu saja para pasien akan lari. Dengan keadaan tersebut tidak heran banyak para pengobat alternatif yang berbuat curang dengan menakut-nakuti para pasiennya dan sebagainya, pendek kata bagaimana supaya para healer dapat uang dari para pasiennya sehingga menipu juga hal yang biasa.
Saya tidak mengatakan bahwa para healer semua menggunakan cara curang ini, namun banyak diantara mereka yang berbuat begitu, contoh gampangnya adalah UGB.
Dari itu para healer seperti berada dipersimpangan jalan. Mau ikhlas nanti keluarganya makan apa? Mau curang berarti tidak benar. Kalau saya lebih baik meninggalkan kedua jalan tersebut karena tidak baik. Tapi bila Anda adalah seorang healer yang ikhlas itu sangat baik dan yakinlah bila rejeki sudah ada yang mengatur.
Semoga bermanfaat.
Sebenarnya tulisan ini juga pernah saya tulis dengan judul lain namun mungkiiin kali ini agak berbeda karena ini merupakan keprihatian seorang teman yang melihat akhir hidup para healer yang tidak beruntung padahal resiko yang mereka tanggung dari mengobati orang adalah nyawa mereka sendiri.
Bukan rahasia lagi bila para dukun atau paranormal atau pengobat alternatif dalam mengobati para pasien atau orang-orang yang ditolongnya menggunakan kekuatan atau energi hasil olah batin, entah itu lewat tirakat, baca mantra, wirid ataupun semedi atau gabungan dari semua itu.
Sehebat-hebatnya energi yang dihimpun atau dimiliki oleh seorang healer pasti ada batasnya. Kalau yang tidak ada batasnya biasanya adalah omong besar para dukun yang ngiklan di majalah misteri atau klenik, seolah mereka yang paling sakti dan mereka bisa menyembuhkan segala macam penyakit dengan ilmu yang mereka miliki. Seolah-olah ilmu mereka tiada batas. Terpaksa ataupun sadar mereka melakukan supaya para calon pasien tergiur dan terbujuk mau berobat padanya sehingga mereka bisa menutup biaya iklan mereka bahkan sebisa mungkin mengeruk kekayaan para pasiennya.
Pada awalnya, biasanya, para healer dalam mengobati seseorang yang terkena penyakit penuh dengan keiklasan namun begitu merasa bisa mengobati mereka mulai tergiur dengan silaunya nilai uang, dan ada pula yang memang dari semula ingin atau bertujuan bila mereka telah merasa bisa mengobati orang maka tujuan mereka adalah uang sehingga mereka menentukan tarif yang tinggi.
Jujur saja kebanyakan orang pasti akan merasa sinis dengan kelakuan mereka tapi kadang kala kita juga perlu melihat bahaya atau resiko yang mereka terima. Misalkan mereka mengobati santet berarti mereka akan berkelahi dengan pemilik ilmu santet tersebut. Kadangkala santet yang ada ditubuh seorang pasien bisa saja mudah dihilangkan namun pemilik ilmu santet tersebut juga kadang tidak menerima begitu saja sehingga mereka akan membalas dendam dan itu menunggu dimana keadaan healer sedang lemah, dan jika keadaan helaer sedang lemah atau energinya sedang lemah atau bisa juga keimanan seorang healer sedang lemah maka keadaan tersebut bisa dimanfaatkan untuk menyerang mereka sampai tuntas.
Kalau melihat resiko tersebut maka sah-sah saja bagi seorang healer menentukan tarif yang tinggi. Namun jujur saja, pekerjaan para healer kelihatan sangat sepela seperti mengibas-ngibaskan tangan saja dan bila mereka meminta tarif yang tinggi tentu saja para pasien akan lari. Dengan keadaan tersebut tidak heran banyak para pengobat alternatif yang berbuat curang dengan menakut-nakuti para pasiennya dan sebagainya, pendek kata bagaimana supaya para healer dapat uang dari para pasiennya sehingga menipu juga hal yang biasa.
Saya tidak mengatakan bahwa para healer semua menggunakan cara curang ini, namun banyak diantara mereka yang berbuat begitu, contoh gampangnya adalah UGB.
Dari itu para healer seperti berada dipersimpangan jalan. Mau ikhlas nanti keluarganya makan apa? Mau curang berarti tidak benar. Kalau saya lebih baik meninggalkan kedua jalan tersebut karena tidak baik. Tapi bila Anda adalah seorang healer yang ikhlas itu sangat baik dan yakinlah bila rejeki sudah ada yang mengatur.
Semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment